ekupi: Mari Ringankan Beban Adik Kita Muntazar

Tidak seperti teman-temannya yang sedang aktif-aktifnya bermain, Muntazar saat ini tidak bisa ikut bermain ceria bersama dengan yang lain. Penyakit lumpuh layu yang dideritanya sejak tahun 2000 ini berawal dari demam yang dideritanya akibat terkena musibah banjir di Banda Aceh, beberapa hari kemudian demam yang dideritanya tak kunjung turun hingga Muntazar lems dan tak mampu berjalan lagi.

Sang Ayah, Syukri mengatakan bahwa dia sudah berusaha membawa putra tercinta berobat ke rumah sakit, “jika di perkirakan sudah lebih dari seratus juta biaya yang dikeluarkan” terangnya. Pekerjaannya yang hanya sebagai buruh bangunan biasa menghambat proses penyembuhan anaknya yang membutuhkan fisioterapi minimal dua kali sehari. Untuk biaya terapinya sendiri membutuhkan biaya Rp.50 ribu/pengobatan.

Syukri mengatakan, dia juga sudah membawa Muntazar ke dokter spesialis saraf, namun konsultasi dengan dokter saraf tidak dapat dilakukan secara berkala karena tidak ada biaya. “Kalau ada uang saya bawa ke dokter, kalau tidak ada uang pengobatan terpaksa dihentikan,” katanya (harianaceh.com)

Bagi saudara-saudara yang mempunyai kemampuan lebih, kami harapkan uluran tangannya untuk adik kita Muntazar, Saat ini membutuhkan bantuan dana dan kursi roda.